Semboyan Ponco Moyo
“ MENANG TANPO TANDING, NGALAHKE TANPO NGASORAKE, PUNJUL ING APAPAK MANJING TAN ABOLONG, ORA BUTUH REWANG ORA BUTUH MUNGSUH, BUTUH BECIK SEJATINING BECIK “
Makna Lambang Ponco Moyo
1. Bintang : Ketuhanan
2. Hati : Cinta Kasih
3. Anak Panah : Arah Tujuan
4. Busur : Kekuatan
5. Padi & Kapas : Nafsu
6. Simpul Pita : Pengendalian
7. Sinar 15 : Kesempurnaan PM
PONCO MOYO
-
MENANG TANPA TANDING
- Mempunyai kemampuan, kekuatan, serta daya linuweh yang bermanfaat untuk orang lain (kehidupan lain) serta bisa menjaga keharmonisan alam semesta.
NGALAHKE TANPO NGASORAKE
- Mempunyai kecerdasan kearifan sehingga ucapan tindakan tidak pernah menyakiti orang lain dalam arti tidak ditakuti tetapi disenangi.
PUNJUL ING APAPAK
- Mempunyai akal sehingga hidupnya bisa menciptakan sesuatu yang bisa bermanfaat (kepentingan) orang lain.
MANJING TAN ABOLONG
- Hidupnya sudah mencapai ajur ajar bisa menerima dalam segala hal (mencolo putro mencolo putri).
ORA BUTUH REWANG ORA BUTUH MUSUH
- Arah tujuan hidup sudah faham bagaikan sungai mengalir dengan arah tujuan ke laut.
BUTUH BECIK SAK JATINE BECIK
- Hidup selalu berpegang dalam kebenaran yang hak, tentang : Pengertian, Pemikiran, Ucapan, Perbuatan, Pencarian nafkah, Daya Upaya, Meditasi, Manembah (Sembahyang) dengan benar.
PONCO MOYO
Filososi dan overview :
“ Sajatine manungsa iku rahsanIngsun lan Ingsun iku rahsaning manungsa, karana Ingsun anitahake adam asal saka anasir patang prakara, bumi, geni, angin, banyu. Iku kang dadi kawujudaning sipat Ingsun, ing kono Ingsun panjingi mudah limang prakara, nur, rahsa, roh, napsu, budi. Iya iku minangka warananing wajah Ingsun kang maha suci.”
Keadaan Dzat
Sesungguhnya manusia itu rahsaKU dan AKU itu rahsanya manusia, karena AKU menciptakan Adam berasal dari empat perkara, bumi, api, angin, air. Itu sebagai perwujudan sifatKU, di
alif sebagai garis dari ujung jari tangan kanan turun hingga ke ujung jari kaki kanan,
lam pertama dari ujung jari tangan kanan turun melalui bahu kanan dan naik ke puncak kepala,
lam kedua dari puncak kepala turun melalui bahu kiri dan naik hingga ujung jari tangan kiri,
ha sebagai garis dari ujung jari tangan kiri turun hingga ujung jari kaki kiri.
Dan manusia diciptakan berasal dari empat unsur yang merupakan gambaran sifatNya yaitu bumi, api, angin dan air.
Bumi dalam tubuh kita terwujud pada hal-2 yang bersifat kedagingan, dan dibagi menjadi dua hal yaitu yang merupakan unsur dari bapak berupa tulang, otot, kulit dan otak, dan unsur dari ibu berupa daging, darah, sungsum dan jerohan.
Api dalam tubuh menjadikan empat nafsu yaitu aluamah, amarah, supiyah dan mutmainah.
Aluamah berwatak suka terhadap makanan, sifatnya membangkitkan kekuatan badan
Amarah berwatak suka marah, emosi, sifatnya membangkitkan kekuatan kehendak (bhs jawa : karep)
Supiyah berwatak keinginan, keterpesonaan, keinginan memiliki, bersifat membangkitkan kekuatan pikir berupa akal
Mutmainah berwatak kesucian dan ketenangan, bersifat membangkitkan kekuatan untuk berpantang (bhs jawa : tarakbrata)
Angin dalam tubuh kita terwujud dalam empat hal yaitu napas, tannapas, anapas dan nupus.
Napas merupakan ikatan badan fisik, bertempat di hati suwedhi, yaitu jembatan hati, berpintu di lisan
Tannapas merupakan ikatan hati, bertempat di pusar, berpintu di hidung
Anapas merupakan ikatan roh, berpintu di telinga
Nupus merupakan ikatan rahsa, bertempat di hati puat yang putih yaitu jembatan jantung, berpintu di mata.
Air dalam tubuh menjadikan empat elemen roh yaitu roh hewani, roh nabati, roh rabbani dan roh nurrani.
Roh hewani, menumbuhkan kekuatan badan
Roh nabati menumbuhkan rambut, kuku, dan menghidupkan budi
Roh rabbani menumbuhkan rahsa (dzat hamba)
Roh nurrani menumbuhkan cahaya.
Setelah empat unsur alam terbentuk dalam tubuh manusia, kemudian Allah menempatkan pula
Nur, merupakan terangnya cahya, jika mewakili Dzat Yang Maha Suci dapat menerangi lahir batin
Rahsa, rasa jika mewakili Dzat Yang Maha Suci dapat menumbuhkan daya ketenteraman di lahir batin
Roh, penglihatan roh jika mewakili Dzat Yang Maha Suci menjadikan penguasaan sempurna
Nafsu, kekuatan nafsu jika mewakili Dzat Yang Maha Suci menumbuhkan kekuatan kehendak yang sentosa
Budi, penciptaan budi jika mewakili Dzat Yang Maha Suci menumbuhkan daya cipta yang sentosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar